
Pertama
Ketika seseorang masih hidup dengan badan yang mampu menunaikan ibadah haji serta memiliki harta yang cukup untuk berangkat ke Tanah Suci maka ahli waris dari orang yang telah meninggal ini wajib hukumnya untuk menghajikan si mayit dengan harta peninggalannya. Orang yang seperti ini adalah salah satu orang yang belum dapat menunaikan ibadah haji selama hidupnya, untuk itu ahli waris sebaiknya menghajikannya walaupun si mayit tidak meninggalkan wasiat untuk membadal hajikan. Namun apabila si mayit memerintahkan keluarganya untuk membadal hajikan maka keluarganya sebaiknya segera menggantikan si mayit untuk menunaikan ibadah haji.
Kedua
Jika si mayit selama hidupnya berada dalam kondisi miskin yang menyebabkan ia tidak mampu untuk menjalankan rukun Islam yang kelima ini maka pihak keluarga tetap disyari’atkan untuk membadal hajikan si mayit. Apalagi keluarga yang ditinggalkan atau ahli warisnya mempunyai rejeki yang cukup untuk membadal hajikan, sebaiknya pihak keluarga terutama anak laki-laki atau anak perempuan segera membadal hajikan si mayit.
Hukum badal haji bagi orang yang sudah meninggal ini disyari’atkan oleh ajaran agama Islam mengingat menunaikan ibadah haji termasuk dalam rukun Islam. Dengan demikian, bagi keluarga yang ditinggalkan oleh si mayit yang belum melaksanakan ibadah haji, tidak ada salahnya jika si ahli waris mampu secara materiil tetap melaksanakan badal haji bagi si mayit.