Tata Cara Haji dan Umroh Wanita yang Sedang Haid dan Nifas

tata cara haji dan umroh saat haid dan nifas

Datang bulan atau haid pada jemaah haji dan umroh bukan hal yang asing, terlebih jika jadwal ibadah haji dan umroh berbenturan dengan jadwal haid. Nah, bagaimana jika seorang jemaah perempuan mengalami haid atau nifas sesaat sebelum dilaksanakan ihram? Apabila berihram dengan haji tamattu maka sampainya di Mekah maka jangan lakukan thawaf, sa’i dan tahallul. Tunggulah hingga suci, baru selesaikan semuanya. Apabila sampai tanggal 8 Dzulhijjah belum suci juga, maka lakukan ihram haji dan umroh secara bersamaan dan niatnya menjadi haji qirom.

Sementara itu, jika berihram dengan haji ifrad atau qirom, maka sesampainya di Mekah tak usah melakukan thawaf kudum, serta tidak perlu diqada. Sebab para jumhur ulama memandangnya sebagai sunnah dan gugur karena ada halangan. Maka lakukan saja amalan yang lain seperti mabit di Mina dan wuquf di padang Arafah.

Sementara itu, jika haid dan nifas setelah ihram, untuk berihrom dengan haji tamattu sesampainya di Mekah jangan thawaf umrah, setelah suci baru bisa melakukan thawaf, sa’i dan tahalull. Kemudian jika belum suci hingga tanggal 8 dzulhijjah, maka satukan ihram haji dan umroh, jadikan niatnya haji qirom.

Bila wanita haid dan nifas setelah wuquf di Arafah, serta harus meninggalkan Mekah karena alasan yang mendesak (waktu ibadah haji yang disediakan agen perjalanan sudah selesai), maka ia boleh meninggalkannya tanpa thawaf wada, sesuai dengan dalil hadist Shofiah sesuai dengan ucapan Rasulullah SAW.