Sekalipun belum mendapat panggilan Allah untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh, namun tidak ada salahnya apabila kita mempelajari seluk beluk rukun Islam ke lima ini. Salah satu yang wajib diketahui calon jemaah haji adalah rukun haji dan umroh, beserta penjelasannya supaya tidak terjadi salah tafsir.
Rukun haji terdiri dari enam perkara, yakni ihram atau niat berhaji, wuquf di Arafah, thawaf ifadhah, sa’i, bercukur dan yang terakhir adalah tertib. Apabila ada salah satunya yang terlewatkan, maka ibadah haji orang tersebut dinyatakan tak sah.
Wajib haji terdiri dari enam perkara juga, ihram haji dari Miqat, mabit di Muzdalifah, mabit di Mina, melontar jumrah, menghindari perbuatan yang dilarang keras saat ihram, dan juga thawaf wada’ untuk yang akan meninggalkan Mekah. Jika ada satu perkara yang tak dikerjakan, maka ibadahnya tetap sah hanya saja harus membayar dam atau denda. Sementara itu, wanita yang berhalangan tidak harus membayar denda.
Untuk rukun umroh itu sendiri adalah ihram (niat), thawaf, sa’i, bercukur dan kemudian tertib. Apabila ada salah satu rukun yang tertinggal, maka ibadah umrohnya tidak sah dan harus diulang dari awal. Sementara itu, wajib umroh yakni ihram umroh dari miqat/tempat pelaksanaan niat ihram awal dan menahan diri untuk tidak melakukan perbuatan yang terlarang saat umroh. Jika ada rukun yang ditinggalkan, maka wajib membayar denda sesuai ketentuan.